Dengan Penghasilan 25 Ribu, Seorang Pemulung Bisa Berqurban
Ini adalah kisah seorang pemulung, dimana dengan penghasilan
yang tidak seberapa bisa berqurban untuk orang lain. Dia adalah ibu Yati yang
berusia 55 tahun. Wanita paruh baya ini, berprofesi sebagai pemulung. Bersama
suaminya yang bernama Maman berusia 35 tahun, mencari sesuap nasi dengan cara
memulung barang bekas. Penghasilan keduanya tidak seberapa, jika digabung
penghasilan mereka berdua hanya Rp 25.000 per hari. Terkadang juga, Maman
mencari pekerjaan lain untuk menambah penghasilan seperti, menarik sampah di
kawasana tebet, Jakarta Selatan.
Ternyata, dengan penghasilan yang tidak seberapa tersebut,
tidak mengurangi tekadnya untuk berqurban pada Hari Raya Idul Adha. Dengan
menabung selama 3 tahun lamanya, ibu Yati bisa mengumpulkan uang untuk membeli
2 ekor kambing. Dia langsung membelikan kambing dengan uang tersebut di daerah
pancoran dan suaminya yang mengambil
kambing-kambing tersebut dengan menggunakan bajaj dan diserahkan langsung kepada
panitia Qurban di masjid Raya Al Ittihad, Tebet Barat,
Jakarta Selatan. Dan ternyata juga, kambing yang telah dibeli oleh ibu Yati
tersebut adalah kambing terbesar diantara kambing-kambing telah ada di masjid
tersebut.
http://www.dakwatuna.com/2012/10/23742/setelah-menabung-3-tahun-pemulung-itu-pun-berqurban-2-kambing-terbesar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar