Keadaan Pariwisata di Indonesia
Pariwisata
di Indonesia adalah salah satu hal yang penting untuk kemajuan Indonesia di
dalam bidang ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa pariwisata di Indonesia bisa
memberikan dampak yang baik dalam bidang ekonomi, pariwisata bisa menambah
pendapatan daerah yang mempunyai tempat-tempat wisata yang begitu indah dan
juga bisa menambah pendapatan Negara dimana daerah-daerah tersebut berada. Di
dalam bidang kepariwisataannya, Indonesia memiliki Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP ini memiliki dua fungsi, yaitu yang pertama
sebagai sarana untuk menyampaikan pertanggung jawaban kinerja kepada seluruh
pemangku kepentingan (dalam hal ini pemerintah). Yang kedua adalah sebagai
sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
LAKIP ini secara garis besar juga berisikan informasi mengenai rencana kerja
dan capaian kinerja yang akan dicapai selama 5 tahun ke depan dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 nanti. Pariwisata di Indonesia juga mempunyai branding
baru yang dinamakan Wonderful Indonesia yang mengacu pada 5 kriteria, yaitu
nature, culture, people, food, and value for money. 5 kriteria ini lah yang
membuat Indonesia menjadi sukses di dalam bidang kepariwisataan dan menarik
untuk para wisatawan mancanegara
berkunjung ke Indonesia. Secara kesuluruhan, hasil capaian kinerja tahun 2010
menunjukkan bahwa Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata memenuhi sasaran
strategis yang ditargetkan. Realisasi pencapaian sasaran Kementerian Kebudayaan
dan Pariwisata yang diukur dengan Indikator Kinerja Utama yang telah
ditentukan. Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Indonesia pada
Januari hingga Maret 2012 telah mencapai 1,9 juta orang. Angka ini meningkat
11,01% dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang pada periode yang
sama di tahun sebelumnya. Kepala Badan Pusat Statistik mengatakan bahwa
peningkatan angka ini menjadi sebuah perkembangan yang sangat baik di
Indonesia. Beliau juga menambahkan, bahwa peningkatan angka tersebut juga
mempengaruhi tingkat hunian kamar di hotel dari hotel yang biasa sampai hotel
berbintang sekalipun. Dan Jumlah wisatawan yang terakhir adalah didapat dari
Pulau Bali bahwa kunjungan ke Bali itu masih sangat diminati oleh para
wisatawan mancanegara. Ini terbukti dengan adanya menaiknya jumlah turis yang
berkunjung kesana. Pengamat sekaligus praktisi Pariwisata mengatakan bahwa,
“Pemerintah Provinsi Bali optimis target jumlah wisatawan yang mengunjungi
daerah tersebut sebanyak 2,8 juta orang akan tercapai hingga akhir tahun”.
Tidak hanya di Pulau Bali yang mempunyai sejuta pesona, tetapi di pulau-pulau
lainnya seperti di Lombok, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, dan tempat
lainnya yang mempunyai kekhasan dan pesona tersendiri. Otomatis juga,
hotel-hotel di Bali akan semakin ramai, bisa jadi telah habis diboking oleh
para wisatawan mancanegara mengingat liburan akhir tahun tinggal beberapa pekan
lagi. Ini bisa menjadi suatu kontribusi besar untuk Negara Indonesia, terutama
dalam bidang ekonomi.
Perawatan
tempat-tempat wisata sangat lah penting. Hal ini dikarenakan para wisatawan
mancanegara akan nyaman apabila melihat objek wisata yang dikunjunginya terlihat
terawat. Cara perawatan yang baik dan benar akan menjadi nilai plus untuk
sebuah tempat wisata di mata para wisatawan mancanegara.Penyelenggaraan Citra
Pesona Pariwisata atau yang disingkat CIPTA Award adalah sebuah ajang kompetisi
yang diberikan kepada pengelola daya tarik wisata. Penghargaan ini bisa menjadi
sebuah atau dorongan untuk pemerintah merawat objek wisata yang ada di
Indonesia. Pada tanggal 29 September 2012 kemarin, museum Batik Pekalongan
menerima penghargaan Cipta Award 2012 yang langsung diberikan oleh menteri pariwisata,
Marie Elka Pangestu. Hal ini membuktikan bahwa pariwisata yang telah dirawat
dengan sebaik-baiknya akan menghasilkan sesuatu yang berguna untuk masyarakat
luas. Tetapi di sisi lain, perawatan pemerintah terhadap objek-objek wisata di
Indonesia masih minim. Contohnya, Pantai Rindu Alam di Kalimantan Selatan yang
belum terawat. Hal ini karena tidak adanya fasilitas dari Dinas Pariwisata. Terbukti
pada fasilitas-fasilitas yang ada disana tidak memadai sama sekali. Sebuah
objek wisata harusnya ada WC atau toilet tetapi disana tidak ada saluran airnya
dan tempatnya juga sangat kotor dan kumuh. Ini membuat para wisatawan yang
berkunjung kesana juga merasa tidak nyaman. Dan menjadikan objek wisata yang
begitu indah itu dipandang tidak terawat oleh pemerintah. Hal ini juga bisa
mengurangi jumlah para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Otomatis juga,
pendapatan daerah tersebut berkurang. Jika kita telusuri kembali, kendala yang
menyebabkan tidak adanya upaya perawatan objek wisata dari pemerintah adalah
masalah ekonomi. Di Indonesia, kemiskinan semakin merajalela. Dan pemerintah
hanya memfokuskan perhatiannya pada masalah tersebut. Memang ada lembaga yang
menangani masalah tersebut tetapi masalah ekonomi yang melilit pemerintah dan
juga banyaknya masalah yang telah terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Apa
lagi masalah yang sedang melanda Negara Indonesia sekarang ini, yaitu masalah
korupsi. Masalah yang membutuhkan banyak pemerintah untuk menyelesaikannya.
Masalah-masalah ini lah yang menjadi hambatan pemerintah untuk memperhatikan
kemajuan di bidang kepariwisataan.
Perhatian
pemerintah terhadap bidang pariwisata sangatlah penting, mengingat bahwa
pemerintah lah yang harusnya memperhatikan bidang pariwisata untuk kebutuhan
Negara Indonesia. Sebagaimana kita tahu bahwa pada tahun 2003 dan 2005 terjadi
pengeboman di Bali dan di Hotel ternama di Jakarta. Hal ini yang membuat
wisatawan mancanegara agak ragu untuk berkunjung ke tempat wisata yang ada di
Indonesia. Hal ini lah yang harus ditata ulang oleh pemerintah untuk mencegah
hal tersebut tidak terulang kembali. Pemerintah lah yang mempunyai beberapa hak
untuk memulihkan kembali pariwisata di Indonesia. Pemerintah mempunyai kerangka
kerja kebijakan pemerintah, yang
berfungsi untuk mendorong dan mengendalikan pengembangan
pariwisata. Peranan pemerintah juga
penting dalam mengembangkan pariwisata dalam garis besarnya
adalah menyediakan infrastuktur (tidak hanya dalam bentuk fisik), memperluas
berbagai bentuk fasilitas, kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah
dengan pihak swasta, pengaturan dan promosi umum ke luar negeri. Tidak dapat
dipungkiri bahwa hampir diseluruh daerah Indonesia terdapat potensi pariwisata,
maka yang perlu diperhatikan adalah sarana transportasi, keadaan infrasruktur
dan sarana-sarana pariwisata.
Seperti apa yang telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
kreatif menyerahkan sertifikasi kompetensi bagi tenaga kerja sektor pariwisata.
Menteri Pariwisata, Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa menilai sertifikasi dan
standar kompetensi adalah penting untuk meningkatkan sumber daya pariwisata dan
mendukung daya saing pariwisata Indonesia. Selain itu, dengan diberlakukannya
ASEAN Economic Community tahun 2015 mendatang, mobilitas tenaga kerja termasuk
di sektor pariwisata, akan semakin bersaing. SDM di Indonesia harus bisa
bersaing dan memiliki standar kompetensi yang baik. Kegiatan ini lah yang
menjadi pemersatu gerakan nasional antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
dan Masyarakat. Untuk berbagi peran dan peran untuk mendorong peningkatan
kompetensi tenaga kerja pariwisata. Tidak hanya acara sertifikasi yang
dilakukan oleh menteri pariwisata, Mari Elka Pangestu tetapi Kementerian
tersebut juga melanjutkan program Tahun Kunjungan Indonesia. Program ini
diharapkan bisa mendorong kesadaran masyarakat terhadap tempat-tempat wisata
yang ada di Indonesia. Pemerintah juga
bisa menggali kembali potensi-potensi yang belum diketahui oleh banyak orang
seperti yang ada di daerah pedalaman Indonesia. Hal ini juga bisa menambah
point plus untuk menggali potensi yang belum tergali. Jadi para wisatawan
mancanegara tidak bosan untuk mengunjungi beberapa tempat yang berbeda di
Indonesia. Tentunya juga untuk menggali potensi-potensi yang belum tergali
membutuhkan suntikan dana yang besar. Hal ini lah yang harus benar-benar
diperhatikan oleh pemerintah. Memang kalau menjalankan sesuatu yang bermanfaat
pasti ada saja kendalanya. Hal ini
dikembalikan lagi kepada Negara Indonesia sendiri bagaimana langkah yang
bisa dijalankan untuk mewujudkan kepariwisataan yang beragam dan berkualitas.
Tentunya juga, langkah yang baik untuk seluruh masyarakat Indonesia, terutama
masyarakat yang bermukim di daerah yang akan digalai potensinya.
Sumber :